Menu

Thursday, 2 January 2014

Batas Batas pendidikan ( ilmu Pendidikan )




            Salah satu komponen dalam pendidikan adalah adanya peserta didik. Peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan, sebab seseorang tidak dikatakan pendiidk apabila tidak ada yang didiknya. Dalam proses pendidikan disyaratkan adanya kesadaran peserta didik sehingga memungkinkan munculnya respons terhadap stimulus (gejala) yang diberikan pendidik. Berdasarkan pandangan ini pendidikan memiliki batas nyata yaitu duimulai sejak ketika seorang anak dapat memberikan respons terhadap pendidikan yang diberikan sang pendidik. Permasalahan yang muncul dari konsepsi ini adalah kapankah seorang anak yang dapat memberikan respons terhadap proses pendidikan yang diberikan sang pendidik dan kapan pendidikan itu berakhir. Dalam konsep pendidikan, kedewasaan peserta didik merupakan batas akhir dari suatu preoses pendidikan artinya ketika seorang anak sudah dewasa dan mampu menjadi tuan bagi dirinya sendiri, maka ia telah mencapai batas akhir pendidikan.
            Namun pada kenyataannnya, perkembangan fisik, dan psikologis setiap orang tidaklah sama, sehingga batas kedewasaan seorang manusia berbeda-beda.

RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian batas-batas pendidikan?
2.      Apakah batas-batas pendidikan pada peserta didik?
3.      Apakah batas-batas pendidikan pada pendidik?

PEMBAHASAN
1.      Pengertian Batas-Batas Pendidikan
            Batas ialah suatu yang menjadi hijab atau ruang lingkup, awal dan akhir berarti memiliki permulaan dan akhir. Sedangkan pendidikan adalah pengaktualisasian fitrah insaniyah yang manusiawi dan potensial agar manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang meliputi individual, sosial, religius. (Abdurrahman, 1988: 13)
1.      Batas awal Pendidikan Islam
            Yang dimaksud dengan batas awal pendidikan Islam ialah saat kapan pendidikan Islam itu dimulai. Para ahli paedagogik muslim dan non muslim mempunyai pendapat yang beragam akan hal ini. Mereka hanya sepakat bahwa pendidikan itu adalah suatu usaha dan proses mempunyai batas-batas tertentu. Langevel, memberikan batas awal (bawah) pendidikan pada saat anak sudah berusia kurang lebih 4 tahun, yakni pada usia ini telah terjadi mekanisme untuk mempertahankan dirinya (eksistensi) perubahan besar dalam jiwa seseorang anak di mana sang anak telah mengenal aku-Nya. Sehingga si anak sudah mulai sadar atau mengenal kewibawaan. (Amier, 1973 : 33).
Sejarah Islam telah membenarkan bahwa pendidikan Islam itu telah mulai berkembang pesat di dunia Islam semenjak Islam itu lahir di permukaan bumi. Firman Allah Swt. dalam surah al-Alaq ayat 1-5 sebagai ayat yang pertama kali diturunkan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai berikut:

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah,  Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

2.      Batas akhir pendidikan Islam
Sebelum anak mengenal kewibawaan (gezag) dari pendidik maka peristiwa pendidikan belum ada, dan yang ada hanya latihan dan pembiasaan saja. Kewibawaan yang dimaksud adalah kekuatan batin yang dimiliki oleh pendidik yang ditaati oleh anak didik. Langevel memandang pendidikan itu sebagai suatu pergaulan antara anakdidik dengan pendidik. Tugasi pendidik ialah mendewasakan anak didik (manusia muda) dengan membimbing sampai pada tingkat kedewasaan (jasmani dan rohani). Sehingga dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab secara etis.
Adapun tujuan akhir pendidikan Islam menurut Imam al-Gazali adalah untuk mencapai keutamaan dan taqarrub (pendekatan diri kepada Allah). Sejalan dengan hal di atas jelaslah bahwa batas pendidikan versi Langevel agak realistik pragmatik, maka batas pendidikan Islam lebih idealistik dan pragmatik menurut Islam, pendidikan itu berlangsung dari buaian sampai ke liang lahat. Sebagaimana Hadis Nabi saw.:

أُطْلُبِ اْلعِلْمَ مِنَ اْلمَهْدِ إِلَى اللَّهْـدِ
Artinya:
Tuntutlah ilmu pengetahuan semenjak dari buaian hingga ke liang lahat (al-Hadis).
Prinsip pendidikan yang dilaksanakan dewasa ini yang dikenal dengan konsep pendidikan seumur hidup (Long Life of Education). Hal ini menunjukkan bahwa tidak dikenal adanya batas-batas pendidikan. Bukankah pendidikan adalah pertolongan orang dewasa (pendidik) kepada (pemuda) anak didik. Bukankah manusia semenjak dia lahir dan sepanjang hidupnya dia membutuhkan pertolongan orang lain?, maka semakin banyak kebutuhan hidup yang dibutuhkannya semakin pula ia membutuhkan pendidikan.
Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya manusia muttaqin yang secara sadar dan bertanggung jawab selalu mencari keridaan Allah Swt. melalui jalur muamalah yang ubudiyah sehingga sistem pendidikan Islam adalah suatu pola yang menyeluruh dari suatu masyarakat, unsur-unsur lembaga formal atau non formal dengan pemindahan pengetahuan dan pewarisan kebudayaan yang mempengaruhi pertumbuhan sosial spiritual dan intelektual. Dengan munculnya sistem pendidikan Islam sebagai suatu sistem yang berdiri sendiri adalah suatu fenomena baru dalam syariat Islam (Hasan Langgulung, 1988 : 4)
2.      Batas-batas Pendidikan pada Peserta Didik
Peserta didik (anak didik) dalam pendidikan islam ialah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu berada dalam perkembangan, Jadi bukan hanya anak-anak yang sedang  dalam pengasuhan orang tuanya dan bukan pula hanya anak-anak dalam usia sekolah pengertian ini  di dasarkan atas dasar tujuan  pendidikan.
Peserta didik sebagai manusia yang memiliki perbedaan dalam kemampuan, sehingga hal tersebut dapat membatasi kelangsungan hasil pendidikan, solusinya pendidik harus mencari metode-metode pembelejaran sehingga dapat berkembang seoptimal mungkin untuk mencari keberhasilan pendidikan di pertemukan kerjasama antara pendidik dan peserta didik, walau bagaimanapun pendidik berusaha menanamkan  pengaruhnya kepada peserta didik, apabila tidak ada kesediaan  kesiapan dari peserta didik sendiri, untuk mencapai tujuan pendidikan maka pendidikan sulit di bayangkan dapat berhasil. Kepentingan kerjasama ini mendapatkan perhatian besar dari para ilmuan.
3.      Batas-Batas pendidikan pada pendidik
Sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan-keterbatasan namun yang menjadi permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat di telorir atau tidak. Para pendidik sendiri memiliki berbagai keterbatasan ada yang sifatnya relatif bisa di tolerir dengan cara pendidik sendiri mengupayakan mengatasi keterbatasannya, namun permasalahannya tidak dapat ditolerir berdampak pada peserta didik itu sendiri.



SIMPULAN
            Dari pemaparan tersebut diatas, maka pemakalah dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.      Batas pendidikan ialah suatu yang menjadi ruang lingkup, yang mempunyai permulaan dan akhiran dalam proses pengaktualisasian pendidikan.
2.      Batas-batas pendidikan bagi Peserta didik adalah karena peserta didik sebagai manusia yang memiliki perbedaan dalam kemampuan, sehingga hal tersebut dapat membatasi kelangsungan hasil pendidikan.
3.      Batas-batas pendidikan bagi pendidik adalah karena pendidik adalah sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan-keterbatasan namun yang menjadi permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat di telorir atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA
Hery Noer, Ali. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Logos Wacana
Uhbiyanti, Nur. 2009. Long Life education. Semarang: Walisongo Press
http:// blog. Umy.ac.id/karyaku/2010/11/22/arti-pendidikan-dan-batas-batas-pendidikan.htm
http:// fuad-phtz.blogspot.com/2009/05/ arti-pendidikan-dan-batas-batas.htm
imam Barnadib, Sutari. 1993. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Jogjakarta: Andi Offset
Marimba, Ahmad. 1980. Pengantar filsafat pendidikan islam. Bandung: Al ma’arif

No comments:

Post a Comment